TUNTUT TRANSPARANSI ANGGARAN KAMPUS
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Bakar Ban di Gedung Rektorat
Senin, 30 Januari 2012 | 10:59 WIB
SLEMAN (KRjogja.com) - Aksi unjukrasa yang dilakukan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Islam Negeri (KMBMU) di Gedung UIN Sunan Kalijaga berlangsung ricuh. Massa yang menduduki gedung nekat membakar ban di dalam ruangan sehingga situasi memanas.
Aksi unjukrasa, Senin (30/1/2012) menuntut transparansi kebijakan anggaran pengelolaan kampus tersebut, semula berlangsung damai. Namun, emosi massa tersulut ketika pihak keamanan kampus berusaha mengamankan lokasi dengan memadamkan api. Massa juga makin tak terkendali ketika pihak kampus yakni Rektor dan Pembantu Rektor (PR) II tidak berhasil ditemui.
Koordinator aksi, Nurcholis, mengungkapkan, aksi bakar ban ini merupakan bentuk sikap mahasiswa yang menganggap kepemimpinan rektor, Musa Asy'ari, tidak memberikan efek positif terhadap kemajuan kampus. Terbukti dengan masih banyaknya hal yang ditutupi terutama terkait kebijakan anggaran maupun pengelolaan kampus.
"Kami telah meminta laporan pengeluaran anggaran kampus selama setahun, namun tidak direspon secara positif. Bahkan dipersulit untuk mengakses informasi terkait kebijakan dan pengeluaran keuangan di kampus," ujarnya.
Sikap kampus yang cenderung tertutup, lanjutnya, jelas sudah menyalahi aturan UU nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Terlebih UIN Sunan Kalijaga sebagai lembaga pendidikan yang menerima dana APBN, dan berbagai dana lain termasuk dari masyarakat, wajib menyampaikan laporan kepada publik.
"Tetapi faktanya, kampus tidak memberikan informasi pada publik baik melalui website maupun surat kabar. Bahkan sejak UU KIP disahkan sejak tahun 2008, UIN tidak pernah memberikan informasi atau laporan pada publik. Sudah jelas ini menyalahi aturan UU dan institusi negara," tuturnya.
Massa menilai, saat ini kampus UIN cenderung elitis dan hedonis. Diantaranya, penggunaan kendaraan mewah rektor dan petinggi kampus yang semakin menunjukkan bahwa institusi kampus tidak memberikan contoh kesederhanaan pada mahasiswa.
"Berdasarkan fakta diatas, kami menilai ada indikasi penyelewengan anggaran di lingkungan UIN Sunan Kalijaga dibawah kepemimpinan Musa Asy'ari. Kampus tidak akuntabel pada publik. Kami menuntut UIN kembali menjadi kampus rakyat, audit pengadaan barang dan jasa UIN serta transparasi kebijakan pengelolaan anggaran," tandasnya.
Aksi bakar ban yang diwarnai dengan saling dorong antara pihak keamanan kampus dan mahasiswa kemudian berhasil ditertibkan dengan pemadaman api. Meski demikian, massa mengancam tetap akan kembali menduduki rektorat jika tuntutan mereka tidak terpenuhi. (Aie)
http://krjogja.com/read/116710/mahasiswa-uin-sunan-kalijaga-bakar-ban-di-gedung-rektorat.kr